ARTIKEL TENTANG PENJADWALAN PROSESOR,MANAJEMEN MEMORI ,DAN MANAJEMEN I/O
1.Penjadwalan Prosesor
Penjadwalan Prosesor - Hallo sobat blogger hari ini saya akan share artikel yang berhubungan dengan sistem operasi windows, dalam artikel ini saya akan menjelaskan materi tentang Penjadwalan Prosesor dari Pengertian Penjadwalan, Strategi Penjadwalan, Aplikasi Task Schelduler untuk penjadwalan sampai Algoritma Penjadwalan. Ok langsung saja yuk kita simak artikel ini samai akhir :)
Penjadwalan merupakan
kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan
dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Penjadwalan bertugas
memutuskan proses yang harus berjalan, kapan dan selama berapa lama
proses berjalan.
Kriteria yang digunakan untuk mengukur kualitas penjadwalan proses :
- Fairness atau pelayanan yang adil untuk semua pekerjaan
- Throughput atau memaksimumkan throughput. Throughput adalah jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu.
- Efficiency atau memaksimumkan pemakaian prosesor.
- Respone time atau meminimalkan respone time
- Meminimalkan Turn arround time. Turn arround time adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk ke system sampai proses diselesaikan sistem.
Jangka penjadwalan adalah merupakan interval atau range waktu dimana sistem operasi melalukan. Jangka penjadwalan proses dibedakan menjadi tiga:
- Penjadwalan jangka pendek atau short term scheduling / low level scheduling, yaitu mengurus masuknya antrian siap ke prosesor serta antrian siap ke alat peripheral I/O, yang mengurus prioritas dan preempsi.
- Penjadwalan jangka medium atau medium term scheduling / intermediate level scheduling, yaitu mengurus terhadap proses yang dikeluarkan dari prosesor yang belum rampung dikerjakan dan melanjutkan pekerjaan proses tersebut di prosesor.
- Penjadwalan jangka panjang atau long term scheduling / high level scheduling, yaitu mengurus masuknya pekerjaan baru berupa penentuan pekerjaan baru mana yang boleh diterima dan tugas disini diubah menjadi proses
Penjadwalan Prosesor, Strategi Penjadwalan dan Algoritma Penjadwalan
Microsoft windows menyediakan aplikasi task scheduler yang digunakan untuk mengelola penjadwalan suatu proses untuk mengerjakan suatu tugas tertentu. Aplikasi
Task Scheduler Xversi 1.0 disertakan pada Windows 2000, Windows XP dan
Windows Server 2003. Aplikasi Ini berjalan sebagai Windows Service,
definisi tugas dan jadwal yang tersimpan dalam file biner pekerjaan.
Tugas dapat dimanipulasi secara langsung dengan memanipulasi file
pekerjaan. Task Scheduler 2.0 diperkenalkan dengan Windows Vista dan
termasuk dalam Windows Server 2008 juga.
Selain menjalankan tugas pada waktu yang dijadwalkan atau interval tertentu , Task Scheduler 2.0 juga
mendukung kalender dan memicu berdasarkan aktivitas, seperti memulai
tugas ketika peristiwa tertentu dan login ke log peristiwa atau ketika
kombinasi peristiwa telah terjadi.
Aplikasi task scheduler meliputi 3 panel utama, yaitu:
- Task Scheduler Library, kolom ini akan membantu pengguna untuk melakukan navigasi diantara semua tugas yang ada.
- Task Scheduler Summary, bagian ini akan memperlihatkan informasi tentang tugas - tugas penting yang telah dibuat.
- Actions, melalui fungsi ini pengguna dapat membuat, menghapus, mengimport tugas, menjalankan mengaktifkan dan menon aktifkan tugas dan mengatur beberapa propertis untuk tugas yang spesifik.
Strategi Penjadwalan
Terdapat dua Strategi penjadwalan, yaitu:- Penjadwalan nonpreemptive (run – to – completion)
- Penjadwalan preemptive
Penjadwalan Nonpreemptive
Begitu proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
Penjadwalan Preemptive
Saat proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses dapat diambil alih proses lain sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu.
Penjadwalan preemptive berguna pada sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian tanggapan pemroses secara cepat. Misalnya :
Begitu proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
Penjadwalan Preemptive
Saat proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses dapat diambil alih proses lain sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu.
Penjadwalan preemptive berguna pada sistem dimana proses-proses yang mendapat perhatian tanggapan pemroses secara cepat. Misalnya :
- Pada sistem waktu nyata, kehilangan interupsi (yaitu interupsi tidak segera dilayani) dapat berakibat fatal.
- Pada sistem interaktif/time-sharing, penjadwalan preemptive penting agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai.
Penjadwalan preemptive bagus, tapi tidak tanpa ongkos. Perlaihan proses (yaitu proses beralih ke proses lain) memerlukan overhead (karena banyak tabel yang dikelola).
Agar preemptive efektif, banyak proses harus berada di memori utama
sehingga proses-proses tersebut dapat segera running begitu diperlukan.
Menyimpan banyak proses tak running benar-benar di memori merupakan
suatu overhead tersendiri.
Algoritma Penjadwalan
Terdapat banyak algoritma penjadwalan ,baik nonpreemptive maupun preemptive. Algoritmanya seperti dibawah ini.
Algoritma-algoritma yang menerapkan strategi nonpreemptive diantaranya:
- FIFO (Frist In First Out)
- SJF (Shortest Job First)
- HRN (Highest Ratio Net)
- MFQ (Multiple Feedback Queues)
Algoritma-algoritma yang menerapkan strategi preemptive diantaranya:
- RR (Round Robin)
- SRF (Shortest remaining First)
- PS (Priority Schedulling)
- GS (Guaranteed Schedulle)
Sekian artikel yang dapat saya share di blog ini tentang Penjadwalan Prosesor semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat, sampai bertemu kembali di artikel selanjutnya :)
By.Mata Cyber
2.PENJADWALAN MANAJEMEN MEMORI
1. Definisi
Manajemen Memori
Manjemen memori (Memory Manager) adalah salah satu bagian
sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan
pada antrian. Manajemen memori DOS merupakan mekanisme pengaturan memori pada
sistem operasi DOS. Sistem operasi berjalan dalam modus real dengan arsitektur
berbasis prosesor intel x86. Dalam modus real, hanya 20-bit pertama dari bus
alamat yang akan digunakan oleh sistem operasi untuk mengakses memori, sehingga
menjadikan jumlah memori yang dapat diakses hanya mencapai 220=1048576 bytes (1
MB) saja, dari yang seharusnya 32-bit/40-bit pada prosesor-prosesor modern. Ada
beberapa macam jenis memori diantaranya :
- Memori Kerja
• ROM/PROM/EPROM/EEPROM
• RAM
• Cache memory
- Memori Dukung
· Floppy, harddisk, CD, dll.
2. Manajemen
Memori
Terdapat 2 (dua) manajemen memori yaitu :
a. Manajeman memori statis
Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi dan ukuran proses
dimemori tidak beragam sepanjang waktu secara tetap.
b. Manajemen memori dinamis
Dengan pemartisian dinamis , jumlah, lokasi dan ukuran
proses dimemori dapat beragam sepanjang waktu secara dinamis.
Manajemen Memori Berdasarkan Alokasi memori
Terdapat 2 (dua) cara menempatkan informasi ke dalam memori
kerja, yaitu:
a. Alokasi Memori Berurutan (Contiguous Allocation)
Pada alokasi memori berurutan, setiap proses menempati satu
blok tunggal lokasi memori yang berurutan.
Kelebihan : sederhana, tidak ada rongga memory bersebaran,
proses berurutan dapat dieksekusi secara cepat.
Kekurangan : memori boros, tidak dapat disisip apabila tidak
ada satu blok memori yang mencukupi
b. Alokasi Memori Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation)
_ Program/proses ditempatkan pada beberapa segmen
berserakan, tidak perlu saling berdekatan atau berurutan. Biasanya digunakan
untuk lokasi memori maya sebagai lokasi page-page.
Kelebihan : sistem dapat memanfaatkan _ memori utama secara
lebih efesien, dan sistem opersi masih dapat menyisip proses bila jumlah
lubang-lubang memori cukup untuk memuat proses yang akan dieksekusi.
_ Kekurangan : memerlukan pengendalian yang lebih rumit dan
memori jadi banyak yang berserakan tidak terpakai.
c. Penggunaan memori
_ Pencocokan ukuran informasi ke penggalan memori kerja
disebut sebagai fit
_Bagian dari memori kerja yang tidak terpakai dan letaknya
tersebar di banyak wilayah memori kerja disebut sebagai fragmen
_ Peristiwa terjadinya fragmen disebut fragmentasi
d. Pencocokan (fit) dan fragmentasi
Beberapa jenis strategi pencocokan antara lain:
_ Cocok pertama (first fit)
Pencocokan terjadi menurut antrian informasi
_ Cocok pertama berdaur (cyclical first fit)
Pencocokan tidak harus dimulai dari urutan penggalan memori
yang pertama, tetapi dapat dilakukan setelah terjadi pencocokan sebelumnya.
_ Cocok terbaik (best fit)
Pencocokan dilakukan sesuai dengan penggalan memori yang
ukurannya pas.
_ Cocok terburuk (Worst fit)
Informasi akan menempati penggalan yang ukurannya terbesar.
e. Fragmentasi
Menurut prosesnya terdapat dua macam fragmentasi :
a. Fragmentasi internal
Kelebihan memori pada penggalan memori ketika penggalan
memori itu menerima penggalan informasi yang berukuran kurang dari ukuran
penggalan memori.
b. Fragmentasi Ekternal
Penggalan memori bebas yang ukurannya terlalu kecil untuk dapat
menampung penggalan informasi yang akan dimuat ke penggalan memori itu.
Contoh : Proses
3.
Fungsi manajemen memori :
Manajemen memori sangat penting untuk memproses dan
fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung
sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemrogram atau proses tidak
dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer. Berikut ini kami sebutkan fungsi manajemen
memori diantaranya :
1.Mengelola informasi memori yang dipakai dan tidak dipakai.
2.Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
3.Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
4.Mengelola swapping antara memori utama dan disk.
4.
Manajemen memori berdasarkan keberadaan swapping atau paging
Terbagi dua yaitu :
1. Manajemen
tanpa swapping atau paging
Yaitu manajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara
memori utama dan disk selama eksekusi. Yang terdiri dari :
Ø Monoprogramming,
ciri-cirinya:
- Hanya satu proses pada satu saat
- Hanya satu proses menggunakan semua memori
- Pemakai memuatkan program ke seluruh memori dari disk atau
tape
- Program mengambil kendali seluruh mesin
Ø Multiprogramming
Dengan Pemartisian Statis
Terbagi dua :
- Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama, yaitu
ukuran semua partisi memori adalah sama
- Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda,
yaitu ukuran semua partisi memori adalah berbeda
Strategi Penempatan Program Ke Partisi
· Satu Antrian
Tunggal Untuk Semua Partisi
Keuntungan : Lebih fleksibel serta implementasi dan operasi
lebih minimal karena hanya mengelola satu antrian.
Kelemahan : Proses dapat ditempatkan di partisi yang banyak
diboroskan, yaitu proses kecil ditempatkan di partisi sangat besar.
· Satu Antrian
Untuk Tiap Partisi (banyak antrian Untuk Seluruh Partisi) . Keuntungan :
Meminimalkan pemborosan memori
Kelemahan : Dapat terjadi antrian panjang di suatu partisi
sementara antrian partisi - partisi lain kosong
2. Manajemen
dengan swapping atau paging
Swapping : pemindahan proses dari memori utama ke disk dan
kembali lagi.
1. Multiprogramming dengan Pemartisisan Dinamis
Jumlah , lokasi dan ukuran proses di memori dapat beragam
sepanjang waktu secara dinamis.
Kelemahan:
- Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori di antara
partisi-partisi yang dipakai.
- Merumitkan alokasi dan dealokasi memori
2. Pencatatan Pemakaian memori
- Pencatatan memakai
peta bit (Bit Map)
- Pencatatan memakai
linked list
5. Sistem
Buddy
Sistem buddy adalah algoritma pengelolaan memori yang
memanfaatkan kelebihan penggunaan bilangan biner dalam pengalamatan memori.
Karakteristik bilangan biner digunakan untuk mempercepat Penggabungan
lubang-lubang berdekatan ketika proses Terakhir atau dikeluarkan. Mekanisme
pengelolaan sistem buddy tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keunggulan Sistem Buddy
1. Sistem buddy mempunyai keunggulan dibanding
algoritma-algoritma yang mengurutkan blok-blok berdasarkan ukuran. Ketika blok
berukuran 2k dibebaskan, maka manajer memori hanya mencari pada senarai lubang
2k untuk memeriksa apakah dapat dilakukan
penggabungan. Pada algoritma algoritma lain yang memungkinkan blok-blok
memori dipecah dalam sembarang ukuran, seluruh senarai harus dicari.
2. Dealokasi pada sistem buddy dapat dilakukan dengan cepat.
Kelemahan Sistem Buddy
1. Utilisasi memori pada sistem buddy sangat tidak efisien.
2. Masalah ini muncul dari dari kenyataan bahwa semua
permintaan dibulatkan ke 2k terdekat yang dapat memuat. Proses berukuran 35 kb
harus dialokasikan di 64 kb, terdapat 29 kb yang disiakan. Overhead ini disebut
fragmentasi internal karena memori yang disiakan adalah internal terhadap
segmen-segmen yang dialokasikan
By.Haryani Pausiah
3.PENJADWALAN MANAJEMEN
I/O
Sering
disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga operasi
I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna
menggunakan operasi yang sama untuk membaca file pada hard-disk, CD-ROM dan
floppy disk.
Komponen
Sistem Operasi untuk sistem I/O :
Buffer
: menampung sementara data dari/ke perangkat I/O.
Spooling
: melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian
dsb.).
Menyediakan
“driver” untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O
tertentu.
Manajemen
perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem
operasi
terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan
aplikasinya.
Beberapa
fungsi manajemen input/ouput (I/O) :
Mengirim
perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.
Menangani
interupsi perangkat I/O.
Menangani
kesalahan perangkat I/O.
Menyediakan
interface ke pemakai.
Klasifikasi
perangkat I/O
Perangkat
I/O dapat dikelompokkan berdasarkan :
a. Sifat aliran datanya, yang terbagi
atas :
1 Perangkat berorientasi blok.
Yaitu
menyimpan, menerima, dan mengirim informasi sebagai blok-blok berukuran tetap
yang berukuran 128 sampai 1024 byte dan memiliki alamat tersendiri, sehingga
memungkinkan membaca atau menulis blok-blok secara independen, yaitu dapat
membaca atau menulis sembarang blok tanpa harus melewati blok-blok lain. Contoh
: disk,tape,CD ROM, optical disk.
2 Perangkat berorientasi aliran
karakter.
Yaitu
perangkat yang menerima, dan mengirimkan aliran karakter tanpa membentuk suatu
struktur blok. Contoh : terminal, line printer, pita kertas, kartu-kartu
berlubang, interface jaringan, mouse.
b. Sasaran komunikasi, yang terbagi atas
:
1 Perangkat yang terbaca oleh manusia.
Perangkat
yang digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia.Contoh : VDT (video display
terminal) : monitor, keyboard, mouse.
2 Perangkat yang terbaca oleh mesin.
Perangkat
yang digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat elektronik.Contoh : Disk
dan tape, sensor, controller.
3 Perangkat komunikasi.
Perangkat
yang digunakan untuk komunikasi dengan perangkat jarak jauh.Contoh : Modem.
Faktor-faktor
yang membedakan antar perangkat :
o
Kecepatan transmisi data (data rate).
o
Jenis aplikasi yang digunakan.
·
Tingkat kerumitan dalam pengendalian.
·
Besarnya unit yang ditransfer.
·
Representasi atau perwujudan data.
·
Kondisi-kondisi kesalahan.Teknik pemograman perangkat I/O
c.
Terdapat 3 teknik pemrograman, yaitu :
I/O
terprogram atau polling system.
Ketika
perangkat I/O menangani permintaan, perangkat men-set bit status di register
status perangkat. Perangkat tidak memberitahu ke pemroses saat tugas telah
selesai dilakukan sehingga pemroses harus selalu memeriksa register tersebut
secara periodik dan melakukan tindakan berdasar status yang dibaca. Software
pengendali perangkat (driver) dipemroses harus mentransfer data ke/dari
pengendali. Driver mengeksekusi perintah yang berkomunikasi dengan pengendali
(adapter) di perangkat dan menunggui sampai operasi yang dilakukan perangkat
selesai.Driver berisi kumpulan instruksi :
1
Pengendalian.
Berfungsi
mengaktifkan perangkat eksternal dan memberitahu yang perlu dilakukan. Contoh :
unit tape magnetik diinstruksikan untuk kembali ke posisi awal, bergerak ke
record berikut, dan sebagainya.
2
Pengujian.
Berfungsi
memeriksa status perangkat keras berkaitan dengan perangkat I/O.
3
Pembacaan/penulisan
Berfungsi
membaca/menulis untuk transfer data antara register pemroses dan perangkat
eksternal.Masalah utama I/O terprogram adalah pemroses diboroskan untuk
menunggu dan menjagai operasi I/O. Diperlukan teknik lain untuk meningkatkan
efisiensi pemroses.
b. I/O dikendalikan interupsi.
Teknik
I/O dituntun interupsi mempunyai mekanisme kerja sebagai berikut :
o
Pemroses memberi instruksi ke perangkat I/O kemudian melanjutkan melakukan
pekerjaan lainnya.
o
Perangkat I/O akan menginterupsi meminta layanan saat perangkat telah siap
bertukar data dengan pemroses.
o
Saat menerima interupsi perangkat keras (yang memberitahukan bahwa perangkat
siap melakukan transfer), pemroses segera mengeksekusi transfer data.
Keunggulan
:
o
Pemroses tidak disibukkan menunggui dan menjaga perangkat I/O untuk memeriksa
status perangkat.
Kelemahan
:
o
Rate transfer I/O dibatasi kecepatan menguji dan melayani operasi perangkat.
o
Pemroses terikat ketat dalam mengelola transfer I/O. Sejumlah intruksi harus
dieksekusi untuk tiap transfer I/O.
c. Dengan DMA (direct memory access).
DMA
berfungsi membebaskan pemroses menunggui transfer data yang dilakukan perangkat
I/O. Saat pemroses ingin membaca atau menulis data, pemroses memerintahkan DMA
controller dengan mengirim informasi berikut :
·
Perintah penulisan/pembacaan.
·
Alamat perangkat I/O.
·
Awal lokasi memori yang ditulis/dibaca.
·
Jumlah word (byte) yang ditulis/dibaca.
Setelah
mengirim informasi-informasi itu ke DMA controller, pemroses dapat melanjutkan
kerja lain. Pemroses mendelegasikan operasi I/O ke DMA. DMA mentransfer seluruh
data yang diminta ke/dari memori secara langsung tanpa melewati pemroses.
Ketika transfer data selesai, DMA mengirim sinyal interupsi ke pemroses.
Sehingga pemroses hanya dilibatkan pada awal dan akhir transfer data. Operasi
transfer antara perangkat dan memori utama dilakukan sepenuhnya oleh DMA lepas
dari pemroses dan hanya melakukan interupsi bila operasi telah selesai.
Keunggulan
:
·
Penghematan waktu pemroses.
·
Peningkatan kinerja I/O.
Evolusi
fungsi perangkat I/O
Sistem
komputer mengalami peningkatan kompleksitas dan kecanggihan
komponen-komponennya, yang sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O sebagai berikut
:
a. Pemroses mengendalikan perangkat I/O
secara langsung.
Masih
digunakan sampai saat ini untuk perangkat sederhana yang dikendalikan
mikroprosessor sehingga menjadi perangkat berintelijen (inteligent device).
b. Pemroses dilengkapi pengendali I/O
(I/O controller).
Pemroses
menggunakan I/O terpogram tanpa interupsi, sehingga tak perlu memperhatikan
rincian-rincian spesifik antarmuka perangkat.
c. Perangkat dilengkapi fasilitas
interupsi.
Pemroses
tidak perlu menghabiskan waktu menunggu selesainya operasi I/O, sehingga
meningkatkan efisiensi pemroses.
d. I/O controller mengendalikan memori
secara langsung lewat DMA.
Pengendali
dapat memindahkan blok data ke/dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali
diawal dan akhir transfer.
e. Pengendali I/O menjadi pemroses
terpisah.
Pemroses
pusat mengendalikan.memerintahkan pemroses khusus I/O untuk mengeksekusi
program I/O di memori utama. Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi
intruksi-intruksi ini tanpa intervensi pemroses pusat. Dimungkinkan pemroses
pusat menspesifikasikan barisan aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika
seluruh barisan intruksi diselesaikan.
f. Pengendali I/O mempunyai memori lokal
sendiri.
Perangkat
I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum.
Arsitektur
ini untuk pengendalian komunikasi dengan terminal-terminal interaktif. Pemroses
I/O mengambil alih kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal.
Evolusi
bertujuan meminimalkan keterlibatan pemroses pusat, sehingga pemroses tidak
disibukkan dengan tugas I/O dan dapat meningkatkan kinerja sistem.
Prinsip
manajemen perangkat I/O
Terdapat
dua sasaran perancangan I/O, yaitu :
a. Efisiensi.
Aspek
penting karena operasi I/O sering menimbulkan bottleneck.
b. Generalitas (device independence).
Manajemen
perangkat I/O selain berkaitan dengan simplisitas dan bebas kesalahan, juga
menangani perangkat secara seragam baik dari cara proses memandang maupun cara
sistem operasi mengelola perangkat dan operasi I/O.
Software
diorganisasikan berlapis. Lapisan bawah berurusan menyembunyikan
kerumitanperangkat keras untuk lapisan-lapisan lebih atas. Lapisan lebih atas
berurusanmemberi antar muka yang bagus, bersih, nyaman dan seragam ke pemakai.
Masalah-masalah manajemen I/O adalah :
a. Penamaan yang seragam (uniform
naming).
Nama
berkas atau perangkat adalah string atau integer, tidak bergantung pada
perangkat sama sekali.
b. Penanganan kesalahan (error handling).
Umumnya
penanganan kesalahan ditangani sedekat mungkin dengan perangkat keras.
c. Transfer sinkron vs asinkron.
Kebanyakan
I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikan untuk melakukan
kerja lain sampai interupsi tiba. Program pemakai sangat lebih mudah ditulis
jika operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read, program kemudian
ditunda secara otomatis sampai data tersedia di buffer.
d. Sharable vs dedicated.
Beberapa
perangk dapat dipakai bersama seperti disk, tapi ada juga perangkat yang hanya
satu pemakai yang dibolehkan memakai pada satu saat. Contoh : printer.
Hirarki
manajemen perangkat I/O
Hirarki
manajemen perangkat I/O :
a. Interrupt handler.
Interupsi
harus disembunyikan agar tidak terlihat rutin berikutnya. Device driver di
blocked saat perintah I/O diberikan dan menunggu interupsi. Ketika interupsi
terjadi, prosedur penanganan interupsi bekerja agar device driver keluar dari
state blocked.
b. Device drivers.
Semua
kode bergantung perangkat ditempatkan di device driver. Tiap device driver
menangani satu tipe (kelas) perangkat dan bertugas menerima permintaan abstrak
perangkat lunak device independent diatasnya dan melakukan layanan permintaan.
Mekanisme
kerja device driver :
·
Menerjemahkan perintah abstrak menjadi perintah konkret.
·
Setelah ditentukan perintah yang harus diberikan ke pengendali,
device driver mulai menulis ke register-register pengendali perangkat.
·
Setelah operasi selesai dilakukan perangkat, device driver
memeriksa status kesalahan yang terjadi.
·
Jika berjalan baik, device driver melewatkan data ke perangkat
lunak device independent.
·
Kemudian device driver melaporkan status operasinya ke pemanggil.
c. Perangkat lunak device independent.
Bertujuan
membentuk fungsi-fungsi I/O yang berlaku untuk semua perangkat dan memberi
antarmuka seragam ke perangkat lunak tingkat pemakai. Fungsi-fungsi lain yang
dilakukan :
·
Sebagai interface seragam untuk seluruh device driver.
·
Penamaan perangkat.
·
Proteksi perangkat.
·
Memberi ukuran blok perangkat agar bersifat device independent.
·
Melakukan buffering.
·
Alokasi penyimpanan pada block devices.
·
Alokasi dan pelepasan dedicated devices.
-
Pelaporan kesalahan.
d. Perangkat lunak level pemakai.
Kebanyakan
perangkat lunak I/O terdapat di sistem operasi. Satu bagian kecil berisi
pustaka-pustaka yang dikaitkan pada program pemakai dan berjalan diluar kernel.
System calls I/O umumnya dibuat sebagai prosedur-prosedur pustaka. Kumpulan
prosedur pustaka I/O merupakan bagian sistem I/O. Tidak semua perangkat lunak
I/O level pemakai berupa prosedur- prosedur pustaka. Kategori penting adalah
sistem spooling. Spooling adalah cara khusus berurusan dengan perangkat I/O
yang harus didedikasikan pada sistem multiprogramming.
Buffering
I/O
Buffering
adalah melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan I/O, sehingga
meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem operasi.Terdapat beragam cara
buffering, antar lain :
a. Single buffering.
Merupakan
teknik paling sederhana. Ketika proses memberi perintah untuk perangkat I/O,
sistem operasi menyediakan buffer memori utama sistem untuk operasi.Untuk
perangkat berorientasi blok.Transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika
transfer selesai, proses memindahkan blok ke ruang pemakai dan segera meminta
blok lain. Teknik ini disebut reading ahead atau anticipated input. Teknik ini
dilakukan dengan harapan blok akan segera diperlukan. Untuk banyak tipe
komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di akhir pemrosesan maka blok yang dibaca
tidak diperlukan.
Keunggulan
:
Pendekatan
in umumnya meningkatkan kecepatan dibanding tanpa buffering. Proses pemakai
dapat memproses blok data sementara blok berikutnya sedang dibaca. Sistem
operasi dapat menswap keluar proses karena operasi masukan berada di memori
sistem bukan memori proses pemakai.
Kelemahan
:
- Merumitkan sistem operasi karena harus
mencatat pemberian buffer-buffer sistem ke proses pemakai.
-
Logika swapping juga dipengaruhi. Jika operasi I/O melibatkan disk
untuk
swapping, maka membuat antrian penulisan ke disk yang sama yang digunakan untuk
swap out proses. Untuk menswap proses dan melepas memori utama tidak dapat
dimulai sampai operasi I/O selesai, dimana waktu swapping ke disk tidak bagus
untuk dilaksanaka Buffering keluaran serupa buffering masukan. Ketika data
transmisi, data lebih dulu dikopi dari ruang pemakai ke buffer sistem. Proses
pengirim menjadi bebas untuk melanjutkan eksekusi berikutnya atau di swap ke
disk jika perlu.Untuk perangkat berorientasi aliran karakter.
Single
buffering dapat diterapkan dengan dua mode, yaitu :
-
Mode line at a time.
Cocok
untuk terminal mode gulung (scroll terminal atau dumb terminal). Masukan
pemakai adalah satu baris per waktu dengan enter menandai akhir baris. Keluaran
terminal juga serupa, yaitu satu baris per waktu.
Contoh
mode ini adalah printer.Buffer digunakan untuk menyimpan satu baris tunggal.
Proses pemakai ditunda selama masukan, menunggu kedatangan satu baris
seluruhnya. Untuk keluaran, proses pemakai menempatkan satu baris keluaran pada
buffer dan melanjutkan pemrosesan. Proses tidak perlu suspend kecuali bila
baris kedua dikirim sebelum buffer dikosongkan.
-
Mode byte at a time.
Operasi
ini cocok untuk terminal mode form, dimana tiap ketikan adalah penting dan
untuk peripheral lain seperti sensor dan pengendali.
b. Double buffering.
Peningkatan
dapat dibuat dengan dua buffer sistem.Proses dapat ditransfer ke/dari satu
buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Teknik
ini disebut double buffering atau buffer swapping. Double buffering menjamin
proses tidak menunggu operasi I/O. Peningkatan ini harus dibayar dengan
peningkatan kompleksitas. Untuk berorientasi aliran karakter, double buffering
mempunyai 2 mode alternatif, yaitu :
-
Mode line at a time.
Proses
pemakai tidak perlu ditunda untuk I/O kecuali proses secepatnya mengosongkan
buffer ganda.
-Mode
byte at a time.
Buffer
ganda tidak memberi keunggulan berarti atas buffer tunggal. Double buffering
mengikuti model producer-consumer.
Circular
buffering.
Seharusnya
melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses
tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O mengikuti proses.
Double buffering tidak mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang
berturutan dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari dengan menggunakan
lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang digunakan, kumpulan
buffer itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap bufferindividu adalah
satu unit di circular buffer.
Komentar
Posting Komentar